Konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT) hadir karena pengendalian pengendalian sebelumnya dinilai kurang efektif atau memiliki dampak yang sangat berbahaya terhadap lingkungan tempat kita hidup. Oleh karena itu aspek ekologi sangat lah diperhitungkan dalam konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu ketika melakukan pengendalian, dan Pengendalian Hama dan Penyakit terpadu ini sifatnya adalah kondisional. Maksud dari kondisional disini yaitu pengendalian dilakukan ketika waktu waktu tertentu, dan sebelum kita memasuki ke pengendalian, kita melakukan metode preventif terlebih dahulu sebelum masuk ke pengendalian atau metode kuratif.
Metode preventif adalah perlakuan yang bersifat mencegah, dalam artian, kita melakukan tindakan pencegahan serangan dari pathogen sebelum pathogen itu benar benar menyerang tanaman yang kita budidayakan. Dan metode pencegahan ini tentunya bukan pencegahan menggunakan pestisida, karena itu sangat bertentangan sekali dengan konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu yang memang tujuan lahirnya konsep ini adalah untuk meminimalisir penggunaan pestisida yang diduga sangat merusak lingkungan. Tapi tindakan dari metode preventif ini adalah seperti sanitasi, mengatur jarak tanam, dilakukannya tumpang sari, pergiliran tamanan atau rotasi tanaman, dll, yang sifatnya pengendalian secara biological.
Ketika sudah ada penyerangan dari pathogen baru kita masuk ke metode kuratif yang artinya pengobatan, atau penyembuhan dari serangan pathogen. Sebenarnya kurang cocok jika dikatakan penyembuhan, karena kalo penyembuhan itu artinya ketika sudah dilakukan tindakan maka apa yang telah kita tindak itu kembali normal, namun dalam tanaman yang telah diserang itu sulit untuk disembuhkan, karena jika sudah terserang maka kemungkinan tidak akan kembali normal seperti semula. Ada economic threshold dan economic injury level, kedua hal tersebut adalah yang mendasari penggunaan metode kuratif. Metode tersebut dilakukan ketika serangan pathogen telah mencapai ambang batas ekonominya (economic threshold) dan ketika juga telah mencapai economic injury level.
Economic threshold atau juga ambang batas ekonomi adalah suatu kondisi dimana ketika serangan hama sudah mulai mencapai titik tertentu yang sudah ditentukan, dimana penentuan titik tersebut adalah berdasarkan hasil yang akan diperoleh ketika pengendalian tersebut dilakukan, maka kita masih bisa memperoleh keuntungan. Sedangkan economic injury level, yaitu suatu kondisi dimana kita memang benar benar harus mengendalikan dari serangan pathogen, karena jika tidak dikendalikan maka kita akan mendapat kerugian. Jika economic injury level dilakukan maka kita tidak akan mendapat kerugian, namun juga tidak mendapat keuntungan. Jika sudah mencapa titik economic injury level, kita diperbolehkan menggunakan pestisida sebagai cara pengendalian, namun jika masih berada dalam titik aman atau ambang batas ekonomi, kita dianjurkan untuk tidak menggunakan pestisida. Maka dari itu pencegahan sangatlah penting, kita sebisa mungkin harus mencegah segala hal yang berhubungan dengan pathogen agar mereka tidak bisa berpenetrasi masuk menyerang tanaman yang telah kita budidayakan.
Pada konsep Pengendalian Hama dan Penyakit terpadu (PHPT) zaman sekarang, ada metode tambahan selain dari metode preventif dan kuratif, yaitu metode preemtif, dan responsive. Kedua metode tersebut ditambahkan agar konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu ini bisa lebih efektif dari sebelumnya. Secara definisi metode Preemtif adalah tindakan pengendalian yang berdasarkan pada informasi keadaan serangan hama pada musim sebelumnya, serta sekedar dugaan manfaat yang mungkin diperoleh dari tindakan pengenendalian yang dilakukan, seperti sanittasi, rotasi, tumpang sari dll. Sedangkan definisi dari metode responsive adalah tindakan yang didasarkan pada informasi dan status hama pada musim yang sedaang berlangsung, serta didasarkan pada evaluasi terhadap manfaat yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan.
Segitiga tersebut dinamakan dengan segitiga Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT). Segitiga ini menggabarkan dengan jelas tentang Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT) secara umum. Segitiga itu menggabarkan bahwa “Biological Control based on IPM technology” adalah pengendalian yang harus diutamakan, hal tersebut tergambar dari porsinya yang begitu besar, sedangkan pengendalian dengan “Chemical Pest” sangat dihindari atau diminimalisir, hal tersebut juga sangat tergambar dengan jelas bahwa porsi dari “Chemical Pest” sangat kecil sekali.
Agroekosistem adalah asosiasi yang dinamis antara lingkungan dengan makhluk hidup. Jika saja ada yang hilang dari salah satu komponen tersebut, maka semuanya bisa saja menjadi kacau. Maka dari itu untuk bisa mengendalikan hama dan penyakit dengan tepat, kita harus bisa mengidentifikasi kondisi lingkungan abiotik, identifikasi tumbuhan inang utama/ alternative, identifikasi OPT dan musuh alami, identifikasi sumber daya pengendalian OPT. hal hal tersebut sangat lah penting untuk diketahui. Saya ambil contoh , jika saja kita tidak paham tentang OPT dan musuh alami, bisa- bisa musuh alami pun kita bunuh dengan perasaan tak berdosa, padahal keberadaan musuh alami tersebut sangat lah dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan yang ada dialam ini. Begitu pun dengan hal hal yang lain, semuanya sangat penting.
Selengkapnya...