BLOG INI MILIK MUHAMMAD SALMAN UMAR IMANI - MAHASISWA AGROTEKNOLOGI - FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS PADJADJARAN Dokter Tanaman: September 2011
Nematoda mati pada suhu 45 derajat celcius##Plutella xylostella menyerang daun kubis- kubisan, sedangkan Crocodolomia pavonana menyerang Crop kubis## Kemunduran Benih Meningkat Sejalan Dengan Meningkatnya Kadar Air Benih ## protektan mencegah masuknya penyakit yang masih diluar benih agar tidak masuk kedalam benih, desinfektan mencegah penyakit yang sudah menempel dibenih agar tidak masuk kedalam benih, desinfektan mengobati benih yang telah terinfeksi oleh penyakit##

Rabu, 21 September 2011

Bentuk PHT (Trap Barrier System)

        Kala itu kami dan tim melakukan bina desa didaerah Tanjung sari, desa gunung manik. Mereka bercurhat- curhat kepada kita tentang masalah yang dihadadpinya ketika itu. Namun dengan sedikit ilmu yang kami miliki, akhirnya kami pun bertanya kembali kepada pembimbing tentang apa yang telah mereka curhatkan, dan bagaimana solusinya, dan diberilah solusi Trap Barrier System (TBS) dengan segala tekniknya. Kemudian kami datang kembali dengan kepercayaan diri yang tinggi, dan mulai menyalurkan informasi yang telah diterima. Dan responya? Kita lihat dibelakang. 

       Trap Barrier System (TBS) adalah sebuah perangkap yang digunakan untuk meng merangkap tikus yang menyerang sawah. Seperti kita ketahui, sekarang ini tikus adalah momok yang sangat menyeramkan bagi para petani padi disawah. Pertanaman padinya hamper mencapai titik gagal panen, bahkan sampai gagal panen. Betapa tidak, tikus yang menyerang itu bukan satu atau dua, tapi hingga ratusan. Di daerah gunung manik kec Tanjung Sari, kab Sumedang saja, para petani mereka hamper tidak mau bercocok tanam padi lagi karena mereka merasa sangat terrganggu dengan adanya serangan dari tikus sawah tersebut. Karena memang ketika dilihat waktu itu kondisi padinya sangat kurang terjaga,gulma tumbuh tak beraturan, dan tumbuh dengan sehat, mungkin itu adalah bentuk ke pasrahan mereka terhadap serangan tikus tersebut. 
        
       Mereka bilang, mereka sudah melakukan segala cara untuk menangkal serangan tikus tersebut, namun serangan tikus masih saja meraja lela. Tapi akhirnya mereka tetap tidak mau menjadikan padi sebagai komoditas utama mereka, mereka lebih memilih bercocok tanam jagung, dan berternak sapi, itu lebih menguntungkan “katanya”. Trap Barrier System (TBS) ini cukup efektif dalam mengurangi jumlah tikus yang menyerang pertanaman padi, dan menurut beberapa saksi, memang begitu. Pada prinsip nya Trap Barrier System (TBS) ini adalah menjebak tikus agar bisa masuk perangkap. 





Gambar tersebut menunjukan bagaimana cara kerja Trap Barrier System. Kita menyimpan tanaman perangkap ditengah tengah tanaman yang akan kita budidayakan,. Tanaman perangkap ditanam 3 minggu sebelum tanaman asli yang akan kita budidayakan ditanam, hal ini dilakukan supaya tanaman perangkap lebih dahulu mencapai fase generative dibandingkan tanaman yang kita budidayakan. Kenapa tanaman perangkap harus lebih mencapai fase generative dibandingkan tanaman yang kita budidayakan? Karena pada dasarnya tikus menyerang pertanaman padi pada fase generative, jadi hal tersebut  dilakukan agar si tikus menyerang si tanaman perangkap yang telah dibuat. Dan pada tanaman perangkap tersebut kita simpan perangkap atau perangkap tersebut dinamakan bubu.
  
Tikus menyerang tanaman perangkap, pada tanaman perangkap tentunya terdapat perangkap untuk tikus tersebut. kemudian tikus terperangkap, terperangkap sebanyak- banyaknya. Dan ketika tanaman asli yang akan kita budidayakan mulai mencapai fase generative, si tikus sudah mulai habis karena terperangkap dalam tanaman perangkap tersebut. Ketika tikus sudah terperangkap, hendaknya kita membunuh dan membuang bangkai tikus tersebut sejauh mungkin, agar tidak dicurigai oleh tikus- tikus lainnya yang akan memasuki perangkap. Seperti itu lah prinsip dari Trap Barrier System.
Untuk teknik pembuatannya, saya akan post kan pada postingan selanjutnya. Supaya para pembaca terasa penasaran. :D
Selengkapnya...

Minggu, 18 September 2011

Strategy Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu

           Konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT) hadir karena pengendalian pengendalian sebelumnya dinilai kurang efektif atau memiliki dampak yang sangat berbahaya terhadap lingkungan tempat kita hidup. Oleh karena itu aspek ekologi sangat lah diperhitungkan dalam konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu ketika melakukan pengendalian, dan Pengendalian Hama dan Penyakit terpadu ini sifatnya adalah kondisional. Maksud dari kondisional disini yaitu pengendalian dilakukan ketika waktu waktu tertentu, dan sebelum kita memasuki ke pengendalian, kita melakukan metode preventif terlebih dahulu sebelum masuk ke pengendalian atau metode kuratif. Metode preventif adalah perlakuan yang bersifat mencegah, dalam artian, kita melakukan tindakan pencegahan serangan dari pathogen sebelum pathogen itu benar benar menyerang tanaman yang kita budidayakan. Dan metode pencegahan ini tentunya bukan pencegahan menggunakan pestisida, karena itu sangat bertentangan sekali dengan konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu yang memang tujuan lahirnya konsep ini adalah untuk meminimalisir penggunaan pestisida yang diduga sangat merusak lingkungan. Tapi tindakan dari metode preventif ini adalah seperti sanitasi, mengatur jarak tanam, dilakukannya tumpang sari, pergiliran tamanan atau rotasi tanaman, dll, yang sifatnya pengendalian secara biological. 
        Ketika sudah ada penyerangan dari pathogen baru kita masuk ke metode kuratif yang artinya pengobatan, atau penyembuhan dari serangan pathogen. Sebenarnya kurang cocok jika dikatakan penyembuhan, karena kalo penyembuhan itu artinya ketika sudah dilakukan tindakan maka apa yang telah kita tindak itu kembali normal, namun dalam tanaman yang telah diserang itu sulit untuk disembuhkan, karena jika sudah terserang maka kemungkinan tidak akan kembali normal seperti semula. Ada economic threshold dan economic injury level, kedua hal tersebut adalah yang mendasari penggunaan metode kuratif. Metode tersebut dilakukan ketika serangan pathogen telah mencapai ambang batas ekonominya (economic threshold) dan ketika juga telah mencapai economic injury level. 
          Economic threshold atau juga ambang batas ekonomi adalah suatu kondisi dimana ketika serangan hama sudah mulai mencapai titik tertentu yang sudah ditentukan, dimana penentuan titik tersebut adalah berdasarkan hasil yang akan diperoleh ketika pengendalian tersebut dilakukan, maka kita masih bisa memperoleh keuntungan. Sedangkan economic injury level, yaitu suatu kondisi dimana kita memang benar benar harus mengendalikan dari serangan pathogen, karena jika tidak dikendalikan maka kita akan mendapat kerugian. Jika economic injury level dilakukan maka kita tidak akan mendapat kerugian, namun juga tidak mendapat keuntungan. Jika sudah mencapa titik economic injury level, kita diperbolehkan menggunakan pestisida sebagai cara pengendalian, namun jika masih berada dalam titik aman atau ambang batas ekonomi, kita dianjurkan untuk tidak menggunakan pestisida. Maka dari itu pencegahan sangatlah penting, kita sebisa mungkin harus mencegah segala hal yang berhubungan dengan pathogen agar mereka tidak bisa berpenetrasi masuk menyerang tanaman yang telah kita budidayakan. 
       Pada konsep Pengendalian Hama dan Penyakit terpadu (PHPT) zaman sekarang, ada metode tambahan selain dari metode preventif dan kuratif, yaitu metode preemtif, dan responsive. Kedua metode tersebut ditambahkan agar konsep Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu ini bisa lebih efektif dari sebelumnya. Secara definisi metode Preemtif adalah tindakan pengendalian yang berdasarkan pada informasi keadaan serangan hama pada musim sebelumnya, serta sekedar dugaan manfaat yang mungkin diperoleh dari tindakan pengenendalian yang dilakukan, seperti sanittasi, rotasi, tumpang sari dll. Sedangkan definisi dari metode responsive adalah tindakan yang didasarkan pada informasi dan status hama pada musim yang sedaang berlangsung, serta didasarkan pada evaluasi terhadap manfaat yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan.
           Segitiga tersebut dinamakan dengan segitiga Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT). Segitiga ini menggabarkan dengan jelas tentang Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT) secara umum. Segitiga itu menggabarkan bahwa “Biological Control based on IPM technology” adalah pengendalian yang harus diutamakan, hal tersebut tergambar dari porsinya yang begitu besar, sedangkan pengendalian dengan “Chemical Pest” sangat dihindari atau diminimalisir, hal tersebut juga sangat tergambar dengan jelas bahwa porsi dari “Chemical Pest” sangat kecil sekali. 
             Agroekosistem adalah asosiasi yang dinamis antara lingkungan dengan makhluk hidup. Jika saja ada yang hilang dari salah satu komponen tersebut, maka semuanya bisa saja menjadi kacau. Maka dari itu untuk bisa mengendalikan hama dan penyakit dengan tepat, kita harus bisa mengidentifikasi kondisi lingkungan abiotik, identifikasi tumbuhan inang utama/ alternative, identifikasi OPT dan musuh alami, identifikasi sumber daya pengendalian OPT. hal hal tersebut sangat lah penting untuk diketahui. Saya ambil contoh , jika saja kita tidak paham tentang OPT dan musuh alami, bisa- bisa musuh alami pun kita bunuh dengan perasaan tak berdosa, padahal keberadaan musuh alami tersebut sangat lah dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan yang ada dialam ini. Begitu pun dengan hal hal yang lain, semuanya sangat penting.
Selengkapnya...

Rabu, 14 September 2011

Screen House (Rumah Kasa)

       Perbaikan Teknik Budidaya untuk tanaman holtikultur, yaitu dengan menggunakan screen house atau rumah paranet. Konsep ini lebih mengarah kepada metode protektif, maksud dari protektif disini adalah tanaman- tanaman budidaya yang kita budidayakan ditanam didalam paranet, dan paranet ini lebih melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Screen house ini bukan asli berasal dari Indonesia, screen house ini adalah introduksi metode dari eropa, dan sebenarnya ada alih fungsi dari screen house ini ketika sampai diindonesia. Fungsi sebenarnya dari screen house ketika di eropa adalah untuk menjaga kondisi didalam screen house terjaga, suhu dan kelembabannya, karena memang kondisi cuaca disana sangat ekstrim dan mereka berfikir bahwa screen house bisa menjadi salah satu solusinya. Screen house ini adalah modifikasi dari green house, hal ini dikarenakan mungkin green house terlalu mahal. Karena kassa/ paranet untuk screen house relative lebih murah dibandingkan plastic UV untuk green house. 

      Metode budidaya yang dilakukan sama seperti metode budidaya professional yaitu perencanaan, kemudian pemilihan benih, penyemaian (hanya untuk sayuran{yang memiliki benih kecil}), tanam, panen, dan pasca panen. Pemilihan benih sangat lah penting karena benih adalah awal dari segalanya, jika benihnya kurang baik, maka bisa dipastikan hasilnya pun tidak akan baik. Syarat benih yang berkualitas adalah sebagai berikut : kemurnian lebih dari atau sama dengan 90%, benih sehat ( tidak tertular penyakit), daya kecambah lebih dari 90%, vigor tinggi, baik secara genetis, dan sebaiknya disarankan kita sebagai petani professional harus memilih benih yang bersertifikat karena benih yang telah melalui tahap sertifikasi itu sudah memiliki criteria- criteria yang telah disebutkan diatas tadi. Dalam konsep screen house ini (atau metode protektif), media tanam harus lah higienis, agar terjaga dari penyakit. Oleh karena itu sebelum tanam tanah sebagai media tanam tersebut harus distreilisasi terlebih dahulu dengan cara diuapkan, dengan dicampur fitmos dan sekam perbandingan 3:1. 
        Dalam konsep ini, irigasi sangatlah penting karena irigasi yang buruk akan membuat kondisi ruangan didalam rumah kassa akan membuat ruangan sangat lembab, dan itu akan mengundang pathogen datang, kondisi seperti itu sangat disukai oleh pathogen. Mulsa adalah salah satu bagian penting dari konsep rumah kassa ini. Karena mulsa dapat membuat tanaman lebih nyaman. Fungsi mulsa antara lain : memlihara kelembaban agar tetap terjaga(tidak terlalu tinggi), memelihara suhu (agar tidak rendah), mengaktifkan organism- organism antagonis, menonaktifkan gulma- gulma, dll.
Selengkapnya...

Senin, 12 September 2011

Tempat Downlaod Bahan Ajar

        Ada beberapa teman yang meminta data data perkuliahan, tugas, dan segala macamnya, saya coba untuk postingkan semuanya disini, agar bisa memudahkan temen temen untuk mengakses semuanya. tapi saya berharap bahan ajar ini bisa dipelajari dengan baik dan benar sehingga apa yang telah dilakukan itu bisa bermanfaat bagi saya dan temen temen tentunya. 
      

1. Biometrik2 
-Tugas 1 (LATIHAN DASAR EXCEL)
-Tugas 2 (Tugas 2 -biometrika2-)
- Tugas 3 (Tugas 3 -biometrika2-
- Tabel stat (
Tabel statistik) 
- Materi full sampe UTS (Download semua)
 - SPSS 20 (Part 1), (Part 2), (Part 3) ; Aktivasi (Download)
- Bahan UAS Full (Download)



-Materi Pertemuan 1 (Materi Pertemuan 1)
-Materi Pertemuan 2 (Materi Pertemuan 2)
-Materi Pertemuan 3 (Materi Pertemuan 3
-Materi Pertemuan 4-7 ((Download)
-Materi Pertemuan 8-11 (Download)
- Materi Pertemuan 8&9 (Download)
- Materi Pertemuan 10 (Download)
- Materi Pertemuan 11 (
Download)


- Materi Pertemuan 3 (Materi Pertemuan 3)
- Materi Pertemuan 5 (Materi Pertemuan 5
- Materi PHPT full (Download)
4. Evaluasi Lahan  
- Materi Pertemuan 1-4 (Materi Pertemuan 1-4 )
- Materi Pertemuan 5 dan tugas (download didieu
- Materi Pertemuan after UTS (part1 , part2 , part3)
5. Tekben 3
- Materi pertemuan 5 (Pengemasan Benih dan Perawatan Benih)
- Bahan UAS (Download)dan(Download)
6. Komunikasi Agribisnis

- Materi Buat UTS (Part 1, Part 2, Part 3, Part 4, Part 5)
Selengkapnya...

Sabtu, 10 September 2011

Speed limiter Internet Download Manager (IDM)

Buat kamu yang suka download download file gede, kamu pasti pake Internet Download Manager (IDM) supaya kecepetannya secepet dewa, yang artinya itu suka ngabisin bandwith dijaringan speedy kamu ato segala macem lah, coba deh pake speed limiter. Tahu kah kamu, pasti pada tau dong, ketika salah satu dari kamu ngedownload sesuatu yang ukuran filenya gede bejibun, kamu keliatannya seneng dan puas banget dengan kecepatan download kamu hingga bisa sampe 130kb/sec, tapi sadarkah kalian? Sebenernya kalian sudah mendzolimi orang lain, ketika kamu mendownload dengan kecepatan tinggi, maka orang lainlah yang kena imbasnya, kamu emang cepet, tapi temen kamu jadi lola nanti koneksinya. Dan ini yang sering saya alami dan mungkin temen temen juga alami, kesal pasti. Maka dari itu saya mencoba menawarkan bagi kalian yang menggunakan Internet Download Manager (IDM), coba lah pake speed limiter, supaya nanti kita tidak mengganggu aktifitas orang lain yang sedang enak enak browsing ehh… tiba tiba jadi lemot gara gara ulah kita, kan kasian juga, gimana coba kalo itu terjadi sama kamu, kamu lagi enak enak nyari tugas, ehh tiba tiba jadi lambat banget dah si koneksi internetnya, pasti sering kamu alamin tuh. Maka dari itu, marilah temen temen kita berkompromi bersama, agar saling membuat diri kita dan jaringan kita tetap aman, nyaman, dan bebas dari kuman(apasi? :D). buat temen temen yang belum tau cara nya, gampang banget. Pertama kamu buka Internet Download Manager (IDM) kamu, terus klik kata download yang ada dibagian paling atas, terus klik speed limiter, terus klik turn on speed limiter, atau disetting dulu, ada kata setting kan disitu, klik aja, set speed limiter sesuai dengan kesepakatan. Kalo saya sendiri usulkan speed limiternya maksimal Cuma sampe 30kb/sec, supaya internetan bisa lancer jaya. Buat yang masih belum mengerti akan saya sertakan gambar supaya lebih mudah di pahami :
Klik Untuk memperbesar gambar. Selengkapnya...

Jumat, 09 September 2011

Motivasi Diri


Sepenggal kisah dari masa lalu yang suram telah membuatku berubah, berubah kearah lebih baik tentunya. Setelah semester semester lalu yang ku lewati begitu kurang memuaskan, dengan indikasi Indeks Prestasi(IP) saya tidak sama sekali memuaskan saya, stagnan tak ada perubahan ga naek ga turun. Kesal, sebal, bercampur, namun itu bukan salah siapa siapa, itu hanya salah diriku seorang, yang tak benar benar serius dalam memburu prestasi, banyak hal hal yang membuat ku terhambat dalam proses pembelajaran. Sebenarnya jika kita pikir- pikir, atau mencoba mengkalkulasikan waktu yang telah dilewati, sangat sanga sangat banyak sekali waktu yang sebenarnya bisa dijadikan untuk belajar, namun malah disalahgunakan, rasa mala situ masih berbisik bisik pada telinga ini untuk melakukan hal lain yang prioritasnya sangat sekali rendah, tidak bermanfaat, dan bahkan tidak perlu. Namun masa lalu tak bisa kita ulang lagi, yang berlalu biarlah berlalu, jangan sampai kita terlalu memikirkan hal hal yang lalu yang telah merusak kita, boleh memikirkan, tapi sewajarnya saja. Jadikanlah masa sulitmu sebagai pelecut semangat untuk bisa lebih hebat lagi dimasa yang akan datang. Ada kata bijak yang unik tentang kata “O”= OPPORTUNITY(kesempatan), pada kata “YESTERDAY” tak ada huruf “O” sehingga itu berarti bahwa tak ada kesempatan dihari kemarin, pada kata “TODAY” hanya ada sati huruf “O” yang berarti bahwa masih ada kesempatan pada hari ini, namun tidak banyak, sedangkan pada kata “TOMORROW” banyak sekali huruf “O” didalam kata tersebut yang menandakan bahwa banyak sekali kesempatan yang ada ketika hari esok. Luar biasa, maka dari itu mari lah kita songsong hari esok yang indah itu dengan penuh semangat dan sedikit senyuman. Berbagi pengalaman, ketika anda sedang terjerebab dalam kesulitan, anda sedang dalam kondisi tidak baik untuk berbuat apapun, maka rubahlah sesuatu yang kalian punya, buat sesuatu yang baru dalam lingkunganmu, misalkan, rubah tata letak kamarmu menjadi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, yang bisa membuat anda puas. Rubah gaya rambutmu sehingga membuat kamu puas dan senang, intinya buat sesuatu yang nyaman dan menyenangkan dengan perubahan kondisi kondisi tersebut, kondisi yang bisa membuat anda senang melakukannya, walaupun anda harus mengeluarkan uang lebih untuk perubahanmu, berikanlah untuk itu, tapi ingat, uang yang kamu keluarkan itu harus bisa membuat anda puas dan senang dengan hal itu. Dan itu telah saya lakukan, hasilnya sangat memuaskan, saya bisa menulis dengan baik sekarang, kemalasan itu sudah mulai memudar, karena memang mungkin saya sekarang senang sekali dengan kondisi kamar saya (hal yang saya rubah adalah kamar) sehingga rasa malas itu kalah oleh rasa senang dan puas. Setidaknya hal ini juga dipakai oleh salah satu pesepakbola professional dimana dia sedang dalam kondisi buruk kala itu, performanya menurun drastic ketikda ia sedang dipuncak, kemudian ketika musim baru akan dimulai, dia merubah gaya rambutnya, dia menginginkan hal itu, dan itu membuat dia senang dan puas, hasilnya dia kembali ke performa terbaiknya kembali, ketajamannya didepan gawang lawan mulai diperihitungkan kembali, dia sekarang menjadi momok menakutkan bagi sang lawan. Dia adalah Wayne Rooney dari Manchester United, awal musim 2010/2011 dia melakukan hal yang luar biasa, mencetak gol hamper disetiap pertandingan, setelah kemudian cedera menyapanya, ketajamannya mulai menurun, bahkan dia sempat puasa gol kala itu. Masalah pribadi membuat keadaan semakin rumit, dia semakin terpuruk, namun hebatnya dia masih berfikir jernih, dia mencoba mencari cara bagaimana dia bisa kembali ke performa terbaiknya. Kemudian dia memutuskan untuk mentranspalansi rambut dikepalanya, yang katanya rambutnya itu tidak bisa tumbuh sebelum ia melakukan transpalansi rambut. Dan sebelum musim 2011/2012 dia melakukannya, rambutnya mulai tumbuh, dan rambut itu memberi dia kepuasan yang luar biasa, dia merasa senang dengan kondisinya yang baru itu. Dan hasilnya, sungguh menakjubkan, dia membuat 5gol dalam 3 pertandingan diKlub, dan membuat 5gol dalam 3pertandingan pula diTimnas. Kisah yang menarik yang patut kita tiru ketika kita sedang terjerembab dalam masalah dan sulit untuk bangki. #semoga bermanfaat :)
Selengkapnya...

Pengolahan Benih

1. Pengolahan dan penyimpanan benih
Pengolahan dan penyimpanan benih yang baik akan membuat qualitas benih tetap terjaga, dan bisa membuat umur benih bertahan lebih lama jika dibandingkan kita tanpa mengolah dan menyimpan benih dengan baik. Kita harus menjaga beberapa hal supaya qualitas benih tidak menurun, seperti protein dan lipid, kemudian kadar air, suhu, dan kelembaban. Semakin tinggi kadar protein dan lipid dalam benih, maka umur benih bisa dipastikan akan lebih pendek, kemudian jika kadar air dalam benih tinggi pun itu bisa mempercepat deteorisasi. Dari kedua hal tersebut, maka kita bisa menyimpulkan bahwa untuk mempertahankan kualitas benih agar tetap baik, kita harus menjaga kedua hal tersebut, menjaga kadar air agar tetap rendah, dan menjaga kadar protein dan lipid tetap rendah pula. Pertanyaannya adalah “how to keep” ?.


Kemasan adaah salah satu cara untuk mempertahankan qualitas benih, hal ini berkaitan dengan penyimpanan. Kemasan berfungsi sebagai penjaga benih dari hama dan penyakit agar mereka tidak bisa masuk dan berpenetrasi kepada benih. Kemudian kondisi tempat penyimpanan pun harus diperhatikan, karena keadaan lingkungan disekitar penyimpanan benih sangat mempengaruhi qualitas benih. Kelembaban dan suhu sangat mempengaruhi, semakin tinggi suhu, maka semakin cepat metabolisme dari benih itu, dan itu mengakibatkan benih lebih cepat mengalami kemunduran, kelembaban dari ruangan pun tidak kalah mempengaruhi kualitas benih, karena jika kelembaban didalam ruangan tempat benih itu disimpan tinggi, maka akan memudahkan penyakit untuk berkembang didalam ruangan tersebut, karena kelembaban yang tinggi adalah kondisi lingkungan yang sangat disukai oleh pathogen

2. Siklus produksi benih
a. Pemilihan benih sumber
Pemilihan benih sumber ini sangat berpengaruh terhadap hasil dari benih yang nanti akan kita panen, karena jika benih sumbernya kurang baik, maka hasilnya pun jelas kurang baik. Maka dari itu kita harus memilih benih yang berqualitas untuk proses produksi benih.
b. Tanam
Setelah mendapatkan benih sumber yang baik, lakukan pengolahan tanah terlebih dahulu agar tanaman yang akan kita tanam tumbuh dengan baik. Sebelum menanam harus dilakukan pengecekan sejarah dari lahan tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari bekas penyakit yang ditinggalkan ditanah (soil borne deaseas), jika sejarah tanaman sama tanamannya dengan komoditas yang akan kita tanam, maka sebaiknya kita jangan menanam komoditas tersebut dilahan itu, atau sebaiknya kita mengganti komoditasnya untuk ditanam dilahan itu, tentunya komoditas yang berbeda dengan komoditas yang ditanam sebelumnya.
c. Uji lapang
Uji lapang ini meliputi inspeksi 1, 2, dan 3. Nanti kita cari lagi apa aja yang termasuk kedalam inspeksi tersebut.
d. Panen
e. Pengolahan benih (lihat ditugas satu) atau dibawah
f. Pengujian benih
Pengujian benih dilakukan untuk menentukan kelayakan benih, boleh disebar atau tidak. Jika benih ini bersertifikasi maka proses pengujiannya cukup panjang dan ketat. Uji sertifikasi benih meliputi uji kemurnian benih, uji daya kecambah, dan uji kadar air (sebenarnya ada 4, tapi lupa satu laginya, kalo ga salah mah yaitu bebas dari benih lain, kotoran, serasah,dll.


g. Packing
Packing ini termasuk kedalam penyimpanan benih, packing dengan kemasan yang baik akan membuat benih bisa bertahan lebih lama dan kualiasnya tetap terjaga seperti semula, tetapi tetap saja kemunduran benih akan terjadi, masalahnya disini jika kita berkemas dengan baik itu akan memperlambat kemunduran benih.

3.Fase- fase pengolahan benih
1. Trashing or ekstraksi
Fase ini adalah fase dimana pengambilan benih dari buah. Yaitu dengan cara diekstraksi atau dengan cara dirontokan. Hal itu tergantung jenis benihnya, jenis benih terdiri dari 2 jenis, pertama adalah ortodoks yaitu benih dengan kadar air sedikit, kemudian yang kedua adalah benih rekalsitran yaitu benih dengan kadar air banyak. Jika kita ingin mengambil benih yang sifatnya ortodoks maka pengambilannya cukup dengan dirontokan saja (ex : ngarambet), dan jika kita ingin mengambil benih yang memiliki sifat rekalsitran maka kita tidak boleh mengambilnya dengan cara dirontokan, karena jika begitu buah akan hancur, cara untuk mengambil benih yang memiliki sifat rekalsitran yaitu dengan cara diekstrak, dengan begitu buah tidak akan hancur.
2. Pre- Cleaning
Pre- Cleaning adalah pembersihan pertama. Hal ini dilakukan sebelum benih memasuki kedalam mesin- mesin yang akan memproses benih untuk tahap selanjutnya.
3. Drying
Proses drying dilakukan didalam mesin, dan proses ini merupakan proses pengeringan benih hingga kadar airnya terbuang dengan kadar yang telah ditentukan.
4. Cleaning
Proses ini adalah pembersihan ketika setelah selesai melakukan proses drying, proses ini juga dilakukan didalam mesin, mau secara manual juga bisa sih, tapi kurang efektif.
5. Separating and grading
Separating and grading merupakan proses dimana setelah pengeringan dan pembersihan selesai dilakukan, proses ini adalah proses pemisahan benih benih sesuai dengan criteria criteria yang telah ditentukan, dan di grading atau dikelas kelaskan sesuai dengan kualitas dari masing masing benih.
6. Seed testing
Seed testing dilakukan jika semua proses pemisahan dan dikelaskan selesai. Seed testing ini merupakan proses pengecekan apakah benih inilayak masuk sertifikasi atau tidak.
7. Seed treatment
Jika benih sudah lolos sertifikasi, maka benih akan diberi perlakuan atau yang disebut dengan seed treatment, seed treatment ini adalah perlakuan dengan diberikan fungisida yang bertujuan untuk memprotektif benih dari serangan hama dan penyakit selama ketika disimpan.


#ini asli karya tulisan saya, jadi kalo ada yang mau kopas, harap tulis sumbernya ya. :)
Selengkapnya...

Kamis, 08 September 2011

It's About "Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT)" Part 1

Mengenai Pengendalian, banyak metode yang kini bisa diterapkan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman yang telah kita budidayakan, salah satu yang paling efektif dan metode terkini adalah dengan pengendalian hama dan penyakit terpadu, atau lebih dikenal dengan sebutan PHT. Menilik kilas balik sejarah asal usul terbentuknya PHT ini adalah karena pengendalian- pengendalian sebelumnya belum cukup efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit.

Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu adalah suatu konsep atau metode pengendalian hama dan penyakit dengan cara menggabungkan berbagai pengendalian yang telah ada untuk dijadikan satu sebagai suatu pengendalian yang efektif untuk mengendalikan hama penyakit dan juga ramah lingkungan. Konsep ini hadir ketika pengendalian- pengendalian sebelumnya belum bisa memenuhi kebutuhan manusia. Ada yang cukup efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit, namun efek terhadap lingkungannya sangat berbahaya, begitu sebaliknya, memiliki efek baik terhadap lingkungan namun kurang efektif dalam mengendalikan Hama dan penyakit. Dan akhirnya hadir lah konsep PHPT ini yang diharapkan bisa mengendalikan hama dan penyakit dengan efektif dan juga ramah lingkungan.

Jika menyingkap sejarah, dahulu para pendahulu kita ketika zaman masih sangat belum berkembang, dan mereka mulai bercocok tanam, ternyata mereka pun telah menyadari adanya hama dan penyakit, dan mereka mengendalikan semua itu dengan metode yang sangat sederhana, mereka mengendalikannya dengan cara yang sekarang kita sebut metode fisik atau metode mekanis. Zaman mulai berkembang, mereka mulai mengeksplorasi alam dan menemukan tanaman- tanaman yang bisa dijadikan sebagai alat untuk mengendalikan hama dan penyakit. Mereka menggunakan bebauan yang menyengat dari tanaman tanaman tertentu untuk mengusir atau mencegah serangan hama dan penyakit, atau biasa kita sebut tanaman repelen, dan metode itu sekarang kita sebut pengendalian dengan metode biologis (pestisida nabati). Kemudian zaman terus berkembang dan semakin maju, mereka berfikir lagi, bahwa pengendalian dengan menggunakan bahan bahan dari alam atau pestisida nabati itu kurang efektif, karena yang mereka piikir efektif kala itu adalah mematikan hama dan penyakit tanpa ampun, mungkin seperti itu karena mereka sangat kesal sekali dengan serangan hama dan penyakit yang bisa mengakibatkan tanaman yang mereka budidayakan menjadi gagal panen.
Mereka mulai melakukan riset dan akhirnya menemukan bahan bahan kimia yang bisa dijadikan sebagai pengendalian yang sekarang kita sebut pengendalian dengan metode kimia (pestisida sintetis). Dan ternyata pengendalian yang seperti itu lah yang mereka inginkan. Pestisida sintetis dapat membunuh hama dan penyakit seketika, karena pada dasarnya bahan- bahan kimia adalah racun, dan mereka puas dengan apa yang telah mereka dapat. Waktu terus berjalan, dan ternyata bahan- bahan kimia itu berdampak sangat mengerikan, sehingga ada seorang wartawan yang menyadari dampak mengerikan tersebut dan membuat sebuah tulisan yang berjudul “silent spring”.
Buku tersebut menceritakan tentang keadaan musim semi kala itu, musim dimana biasanya para burung burung mulai berkicauan, namun sang wartawan tersebut melihat ada yang berbeda pada musim semi kala itu, dia menyadari bahwa tak ada burung- burung lagi yang berkicau riang saat musim semi, semuanya terasa hening. Dan para peneliti mulai melakukan riset dengan apa yang terjadi dengan keadaan kala itu. Dan ternyata, bahan- bahan kimia itu lah yang menyebabkan burung- burung tersebut mati. Jelas sekali, bahwa bahan bahan kimia itu adalah racun, manusia saja bisa mati jika meminumnya. Dan bagaimana si burung burung tersebut bisa mati, ternyata ketika kita menyemprotkan pestisida sintetis untuk mengendalikan hama dan penyakit itu pasti semprotannya tidak ada yang kena langsung ke hamanya, terjatuh didaun, terjatuh ditanah, terjatuh diair(sungai). Dan ketika butiran- butiran cairan kimia tersebut jatuh di air(sungai) lah yang menyebabkan kematian bagi burung- burung tersebut, karena mereka meminunm air (sungai) yang telah tercemar tersebut mereka langsung mati. Seketika itu pula mereka langsung menyadari bahwa pestisida sintetis sangat tidak ramah lingkungan.

Dengan buruknya dampak pestisida para ilmuan mulai berfikir lagi tentang pengendalian seperti apa yang efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit namun juga ramah lingkungan. Waktu terus berjalan, dan akhirnya mereka menemukan suatu pengendalian yang mereka anggap efektif namun juga ramah lingkungan. Dan metode itu tak lain adalah Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT).
Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu menggabungkan berbagai pengendalian mulai dari pengendalian secara mekanik, biologis, hingga kimia. Pengendalian ini menggunakan metode metode tertentu pada saat saat tertentu. Jadi arti dari gabungan itu adalah bukan semua pengendalian digabung kemudian mengendalikan hama dan penyakit dengan berbagai pengendalian tersebut secara bersamaan, bukan seperti itu. Namun arti dari gabungan disini, kita menggunakan salah satu pengendalian yang telah disebutkan tadi ketika kondisi tertentu, kita boleh menggunakan pestisida sintetis, namun ada saatnya menggunakan itu, tidak sembarangan semprot memakai pestisida sintetis.
Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu ini sebenarnya mengutamakan “ramah lingkungan” kemudian baru pengendalian hama dan penyakitnya. Oleh karena itu, kita harus meminimalisir seminimal mungkin penggunaan pestisida sintetis yang notabennya tidak ramah lingkungan. Ada istilah Economic trash hold, Economic injury level, kedua hal itu adalah kondisi- kondisi yang menandakan kita harus menggunakan salah satu pengendalian yang tergabung dalam PHPT tersebut.
*sebenernya masih ada lanjutannya, tapi berlanjut.

#asli karya tulisan dari M Salman Umar Imani
dapusnya, ilmu ilmu dari dosen ketika perkuliahan :)
Selengkapnya...

Tugas pertama Biometrik 2

Saya denger denger kalo tugas biomet2 pertama kaga bisa didownload. maka dari itu saya coba memberi solusi kepada temen temen yang penegn download tugas tersebut. saya re upload dengan tempat yang berbeda. cukup mudah. sok cobian. Klik disini
Selengkapnya...